Jumat, 16 Januari 2015

JERUK NIPIS SUDAH TIDAK SEKECUT RASANYA, TAPI LEBIH MANIS DI BISNISNYA

Jeruk nipis yang telah populer di Indonesia sejak lama, dan yang punya nama latin Citrus Aurantifolia ini, banyak dikonsumsi untuk jamu, obat maupun menambah penyedap masakan.
Buah ini mempunyai rasa yang sangat asam serta pahit. tetapi mempunyai banyak kandungan vitamin dan mineral yang berguna untuk kesehatan badan, di antaranya asam sitrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, serta vitamin C.
Manfaat buah ini bagi kesehatan, juga banyak sekali, salah satunya untuk meredakan batuk serta melancarkan pencernaan. Selain untuk kesehatan, buah ini juga bisa dimanfaatkan untuk membersihkan tinta yang terkena kain pakaian, karena dapat melarutkan noda – noda bandel pada pakaian, tanpa memudarkan warnanya. Wedang jeruk nipis pun, memiliki citarasa minuman yang sangat menyegarkan dan menyehatkan. Apalagi bersanding dengan makanan – makanan berminyak, setidaknya mampu menjadi penawar kolesterol pada makanan – makanan penyetan yang gurih dan  berminyak.
Di banding jeruk manis, jeruk nipis memiliki kemampuan survival yang lebih kuat. Jika jeruk manis, memiliki masa puncak produksi selama 3 – 5 tahun, tetapi jeruk nipis lebih dari itu. Jeruk ini juga mampu berproduksi sepanjang tahun, tanpa memandang musim panen seperti jeruk manis pada umumnya, asalkan pengairan dan pemupukan dilakukan dengan rutin.
Dalam 5 tahun terakhir ini, harga jeruk nipis cukup stabil di kisaran 3 ribu sampai 15 ribu per kilonya. Dalam hitungan matematis, dengan harga paling minim, sebenarnya petani jeruk nipis sudah mampu mendapatkan keuntungan.
Dalam 1 bulan di lahan ½ hektar, Nuril seorang petani jeruk nipis telah sukses mampu mendapatkan keuntungan 15 – 20 juta per bulannya, dengan asumsi biaya perawatan 2 – 4 juta. Dengan menggunakan pupuk kandang dari peternak ayam pedaging dan petelur yang menjadi rahasia di balik meningkatkan produktivitas jeruk nipis ini. Tak ayal, banyak petani di desanya mencoba peruntungan di perkebunan jeruk nipis ini. Dengan perawatan yang bisa dikatakan cukup minim, dibandingkan tanaman – tanaman pertanian lainnya. Sekarang, bisa ditemukan berhektar – hektar perkebunan jeruk nipis yang menunggu panen.

Meski di tanah yang tidak begitu subur, jeruk ini mampu berproduksi dengan baik. Karena yang terpenting adalah pengairan, dan pemupukan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes